Hampir semua moda transportasi, baik tradisional maupun modern, dipaparkan di Museum Transportasi, beberapa di antaranya sebagai replika karena kesulitan mendapatkan aslinya.
Sebuah museum di Batu, Jawa Timur, mengkhususkan diri dalam transportasi dengan koleksi mobil tua, truk dan bentuk transportasi lainnya yang luar biasa.
Museum Angkut (atau Museum Transportasi) memiliki koleksi hampir segala alat transportasi yang pernah ada, tradisional dan modern, serta replika kendaraan langka.
Didirikan pada bulan Maret 2014, museum angkut malang ini memiliki luas 3.8 hektar di lereng Gunung Panderman, Batu, Jawa Timur, menampung setidaknya 500 pameran yang mewakili berbagai mode pergerakan, termasuk mobil tua, helikopter dan replika gerobak sapi.
Melalui koleksi itu, kita bisa diingatkan oleh penemu besar transportasi di masa lalu, tanpa siapa kita tidak akan memiliki kendaraan modern saat ini, '???? kata Manajer Operasional Museum Angkut Titik S. Ariyanto.
Menurut Titik, sebagian besar mobil yang dipungut di museum adalah mobil klasik, yang berbeda dengan 'mobil tua' ????, karena mengacu pada model mobil daripada tahun pembuatannya.
Selain perbedaan itu, semua barang museum memiliki nilai sejarah yang luar biasa. Ratusan jenis mobil dan sepeda motor yang digunakan di Indonesia pada masa lalu sebagian besar diproduksi antara tahun 1930an dan 1980an dan masih dalam keadaan baik.
Baca Juga : Biaya Masuk Borobudur
Produk terbaru di museum adalah '???? wreck' ???? dari mobil listrik Tucuxi, yang pernah digerakkan oleh mantan menteri BUMN Dahlan Iskan. Mobil ini mengalami kecelakaan saat test drive di Magetan, Jawa Timur, pada 2013.
"Aku tidak berharap bisa melihat Tucuxi di sini. Saya pikir itu telah hancur. Museum ini memang luar biasa dengan pamerannya yang sangat berharga, '???? kata Rahmanto, 32, seorang pengunjung dari Yogyakarta.
Timer Lama: Zona Jakarta membawa area pelabuhan Sunda Kelapa tua kembali hidup, lengkap dengan mobil dan sepeda tua. Pengatur waktu: Zona Jakarta membawa area pelabuhan Sunda Kelapa tua kembali hidup, lengkap dengan mobil tua dan sepeda.
Museum ini memiliki sekitar 100 sepeda dari berbagai jenis, mulai dari balap, transportasi dan sepeda anak hingga kendaraan pemadam kebakaran. Beberapa dari mereka adalah merek terkenal Inggris, Prancis dan Belanda, seperti Gazelle, Simplex, Raleigh dan Fongers.
Ada juga sepeda Beveltech berantai yang dibuat di Jepang pada tahun 1900-an. Penggerak jenis ini menggunakan metode poros dengan rem drum. Museum Angkut guide Soedariono mengatakan teknologi poros pertama kali dikembangkan pada tahun 1890 oleh A. Fearnhead dan Walter Stillman dari AS.
Ini adalah mekanisme poros-driven, di mana sistem roda gigi menghubungkan pedal dengan roda belakang. Bila rusak, sulit dan butuh waktu lama untuk memperbaiki, '???? jelas Soedariono.
Sepeda tertua yang dipajang adalah sepeda kayu buatan Jerman 1860 dengan bentuk yang sangat sederhana, seperti kendaraan roda dua pertama yang ditemukan oleh Baron Karl Drais di Mannheim, Jerman pada tahun 1818. Ini adalah rekonstruksi dengan rincian yang menyerupai asli. Replika menakjubkan lainnya adalah mobil uap dari periode James Watt.
Pemadam kebakaran yang diproduksi pada tahun 1950 oleh perusahaan Birmingham Small Arms (BSA) di Inggris menarik pengunjungnya? perhatian. Selebihnya adalah motor tua yang diproduksi oleh Opel, Harley-Davidson, Royal Enfield dan BSA sebagai pionir produsen otomotif.
Soedariono menunjukkan bahwa koleksi museum tersebut telah dikumpulkan, antara lain melalui pembelian dan hibah dan dipinjam dari kolektor. Tim ekspedisi kami mencari pameran di dalam dan luar negeri. Yang dari kolektor hanya membutuhkan perawatan yang tepat, '???? dia menambahkan.
Yang tak kalah menariknya adalah sekitar 200 mobil tua di museum tersebut, dengan Buick Ten Toy Tonneau dari America menjadi yang tertua, diluncurkan pada tahun 1910. Ini mirip dengan pelatih, sama seperti produk pertama Ford. Menurut juru bicara Museum Angkut Yokka Rhismadora, mobil masih bisa dimulai dan digerakkan.
Koleksi mobil bersejarahnya mencakup Land Rover Ceremonial dan Bentley Mark yang pernah digunakan oleh Ratu Elizabeth II dalam kunjungannya ke Australia pada tahun 1954. Ada juga limusin untuk presiden pertama Indonesia, Sukarno, seorang 1952 Chrysler Windsor Deluxe.
Museum ini membagi koleksi mobilnya menjadi zona Amerika, Inggris, Italia, Prancis dan Jerman, yang membuat pengunjung merasa seperti sedang tur dunia. Setiap zona menawarkan suasananya sendiri. Di zona Amerika, pengunjung memasuki area Broadway, dan mobil Ford pada tahun 1970an diparkir di sepanjang jalan yang dikenal dengan gangsternya.
Di zona Italia, suasana Mafioso berlaku, dengan deretan skuter Fiat dan Vespa tua yang melapisi daerah itu. Zona Inggris menawarkan replika Istana Buckingham dan zona Prancis memiliki Menara Eiffel sendiri.